Menakar Kesopanan Orang Tiongkok
Updated: Apr 29, 2020
Oleh : Hendy Yuniarto

Ilustrasi
子曰:“君子博学于文,约之以礼,亦可以弗畔矣夫
Konfusius berkata : seseorang hendaknya belajar budaya klasik, serta menahan diri dengan etika atau kesopanan, agar tidak lepas dari tradisi.
Karena latar belakang dan nilai-nilai budaya yang berbeda, kita dan orang Tiongkok secara alami memiliki pandangan yang sangat berbeda terhadap berbagai fenomena. Saya telah tinggal di Tiongkok selama lebih dari 5 tahun dan sering mendengar keluhan dari orang asing: "orang Tiongkok cenderung kasar." Apa yang mereka katakan tidak sopan tercermin dalam beberapa situasi, seperti memotong antrian, tidak sabar, tidak segan untuk mendorong sewaktu masuk metro, dan berbicara dengan nada tinggi. Tidak sedikit yang kemudian menjadi sangat kesal tentang hal ini dan solusi yang mereka pikirkan adalah menjadi lebih kasar daripada mereka, penduduk setempat. Akibatnya terjadi perdebatan atau malah perkelahian yang menjadi viral di media sosial. Apakah mereka semua berperilaku seperti itu tentu saja tidak, yang jelas kesopanan dan etika tidak hanya terkait dengan kebiasaan dan tradisi sosialnya, namun juga tergantung pada situasi yang spesifik pada saat itu.
Dengan populasinya yang begitu besar dan wilayahnya yang begitu luas setiap orang memiliki latar belakang yang berbeda dan menerima tingkat pendidikan yang berbeda. Menetapkan standar kesopanan yang sama untuk setiap orang adalah sangat mustahil. Selain itu mereka menghadapi begitu banyak orang yang berbeda setiap hari dan mereka tidak dapat menuangkan seluruh energi untuk bersikap sopan kepada semua orang. Untuk melayani beberapa orang mungkin kita akan mampu terus bersikap sopan, namun melayani ratusan bahkan ribuan orang pada pekerja transportasi umum, hotel, bahkan restoran tidak akan mungkin terus bersikap sopan.
Orang Tiongkok pun tidak akan setuju bahwa mereka dikatakan memiliki perilaku yang tidak sopan. Kesopanan mereka biasanya terkait dengan identitas orang lain yang berinteraksi dengannya. Mereka biasanya lebih sopan kepada keluarga, teman, kolega kerja, dan mereka tidak hanya berperilaku sopan tetapi juga saling memberi hadiah. Maka tidak heran jika menjadi teman baiknya kita sering mendapat kiriman hadiah. Dari sudut pandang ini, dapat dikatakan bahwa mereka lebih sopan kepada mereka yang dapat membawa lebih banyak manfaat bagi diri mereka.
Beberapa cara untuk menunjukkan kesopanan di Tiongkok tidak jauh berbeda dengan negara-negara Asia lain, seperti suka tersenyum, banyak mengucapkan terima kasih dan meminta maaf. Kesopanan bagi mereka adalah kode moral yang harus dipatuhi untuk mempertahankan kehidupan masyarakat yang harmoni, yang secara bertahap dibentuk dalam interaksi jangka panjang dan ditetapkan dengan cara-cara seperti adat, kebiasaan, dan tradisi. Namun ada situasi yang mana orang Tiongkok memiliki maksud yang berbeda dengan apa yang mereka katakan pada anda. Pada suatu waktu mereka bisa sangat pendiam, terlebih ketika berada dalam lingkungan yang diawasi atasan atau pelajar yang sedang diawasi gurunya di ruang kelas. Mereka pun bisa sangat berisik ketika berada dalam kelompoknya. Anda dapat menjumpai mereka yang pendiam dan pemalu, tidak pernah mengangkat tangan mereka di ruang kelas atau berani bicara di depan rekan kerja. Namun anda juga dapat menjumpai orang-orang yang bersikap aktif dan berani.
Sesaat ketika mereka berjumpa dengan anda, mereka akan dengan berani mengatakan bahwa anda cantik, ganteng, dan terlihat muda. Jika anda menganggap itu sebagai ejekan maka anda salah. Begitulah cara mereka memuji sesaat setelah berjumpa dan ingin membuka percakapan. Pujian bisa menjadi salah satu cara untuk memulai percakapan dan membuat orang yang diajak bicara terkesan. Cobalah untuk memberi beberapa pujian pada seseorang yang anda temui, misalnya gaya rambut, gaya pakaian, ataupun aksesoris kecil.
Ketika menghadapi orang Tiongkok sebaiknya kita lebih dulu memahami bagaimana karakter serta cara mereka bersikap. Berbagai macam pengamatan telah dilakukan dari sudut pandang orang asing maupun dari sudut pandang mereka sendiri. Hasil pengamatan dan pengalaman akan memberitahu kita bagaimana orang Tiongkok bersikap, yang harus dipercaya, ataupun tidak dipercaya. Karena kita tidak bisa hanya menebak bahwa mereka mungkin memiliki maksud tertentu, padahal mereka sama sekali tidak bermaksud seperti yang anda pikirkan. Mengamati bagaimana orang Tiongkok ketika bersikap sopan, bersungguh-sungguh, rendah hati, menolak sesuatu sangatlah berguna, terlebih untuk merespon apa yang harus kita lakukan agar komunikasi antar budaya dapat lebih lancar.
Mencoba menyapa mereka dengan Ni Hao atau Nin Hao untuk orang yang lebih tua akan menimbulkan kesan yang baik. Hindari menyapa dengan sapaan bahasa Jepang atau Korea untuk menghindari kesan awal anda tidak bisa membedakan mereka dengan kedua negara tentangganya. Sapaan lain yang membuat mereka berpikir anda tahu budaya Tiongkok adalah menanyakan “apakah anda sudah makan?”. Pertanyaan yang juga bisa disamakan untuk menanyakan kabar itu berakar pada sejarah dan budaya masyarakat. Sebuah pepatah Tiongkok kuno mengatakan 民以食为天 (mín yǐ shí wéi tiān), yang berarti "orang menganggap makanan sebagai surga" atau makanan dianggap sebagai yang terpenting dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan bahwa makanan akan menjadi bahan pembicaraan yang umum, kapan saja dan di mana saja. Alasan terkait sejarah adalah karena zaman dahulu rakyat merasakan kelaparan, kurangnya makanan sehingga seringkali bertanya tentang apakah seseorang telah makan atau belum sebagai cara yang baik untuk menunjukkan kepedulian akan kesejahteraan. Oleh karena itu, berbicara tentang makanan dan berbagi satu sama lain tentang cara membuat hidangan tertentu serta di mana tempat terbaik untuk makan masakan tertentu adalah topik-topik yang menarik perhatian mereka.
Orang Tiongkok akan beberapa kali menolak menerima hadiah, tetapi kemudian pada akhirnya menerima jika kita mencoba berulang-ulang. Hal ini adalah tradisi, karena itulah cara mereka untuk terlihat rendah hati dan tidak tamak. Maka jika anda ingin memberikan hadiah kepada mereka dan mereka menolak pada tawaran pertama maka janganlah anda menganggap itu adalah penolakan. Lakukan itu untuk kedua, ketiga, bahkan sampai kelima kali tanpa putus asa dan anda akan mendapatkan jawaban bahwa mereka menerima dan mengucapkan terima kasih.
Terkadang orang Tiongkok membuat alasan aneh untuk menolak, seperti alasan sakit kepala, sakit perut, dan merasa dirinya sangat sibuk. Alasan-alasan itu pada dasarnya adalah cara untuk melarikan diri dari permintaan atau perintah. Bahkan alasan haid atau merasa tidak enak badan juga seringkali dijumpai. Bagi yang langsung mempercayai alasan-alasan tersebut maka bisa dipertimbangkan lagi, karena bagi mereka itulah kesopanan dengan tidak mengatakan penolakan secara langsung.
Dalam bahasa Mandarin ada beberapa cara untuk mengungkapkan penolakan yang seringkali membingunkan orang asing. Beberapa ungkapan yang pada dasarnya berarti ‘tidak’ adalah: 改天吧 ‘mungkin pada hari lain’, 下次吧 ‘mungkin lain kali’,以后再说 ‘bicarakan lain kali’,我考虑考虑 ‘aku pertimbangkan’,我想想吧 ‘aku pikir-pikir’,我不太清楚 ‘aku tidak terlalu yakin’. Meskipun ungkapan-ungkapan tersebut tidak semuanya akan bermakna tidak, namun dengan nada bicara, gerak dan mimik mereka akan lebih meyakinkan bahwa mereka sedang menolak.
Terdapat beberapa ungkapan ataupun perkataan yang sebaiknya dihindari agar tidak menyinggung perasaan, seperti mengatakan “terserah” pada saat ditanya pendapat atau tawaran, meskipun kata terserah seringkali diucapkan di antara mereka, namun pada umumnya terserang cenderung kurang sopan untuk merespon. Selain itu, ucapan “saya suka produk Made in China karena harganya murah”, “kalian tak bisa pakai Facebook, Twitter, Youtube, dll..”, dan pertanyaan tentang politik yang sensitif seperti bertanya tentang status Tibet, Taiwan, Hongkong sebaiknya dihindari, kecuali anda sudah menjalin pertemanan yang akrab. Orang-orang Tiongkok dikenal sangat bangga dengan budaya dan rasa nasionalisme mereka sangat kuat. Maka dapat dimaklumi ketika mereka menjadi jengkel saat seseorang mengkritik Tiongkok, juga bisa jadi karena mereka jarang menerima kritik. Mereka tentu tahu bahwa tidak semuanya sempurna, dan mereka juga tahu bahwa mereka seperti negara lain yang bekerja keras untuk menangani masalah-masalah seperti lingkungan, populasi, dan sosial ekonomi.
Jangan bereaksi berlebihan saat warga setempat mengajukan pertanyaan pribadi. Apa yang dianggap sebagai pertanyaan pribadi untuk anda bisa saja menjadi pertanyaan yang normal bagi mereka. Jangan terkejut jika teman yang baru dikenal bertanya tentang usia, status perkawinan, pekerjaan, atau penghasilan per bulan. Pertanyaan-pertanyaan itu tentu hanya bagi mereka yang kurang memahami konsep privasi, namun sayangnya jumlah orang yang seperti itu sangat banyak. Jika mereka mengajukan pertanyaan seperti itu anggap saja mereka ingin memulai atau membuat pembicaraan terus berjalan. Jika anda merasa tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan tersebut, beri tahu kepada orang yang anda ajak bicara tanpa perlu bereaksi berlebihan.
Satu hal kecil seperti menulis dengan tinta merah sebaiknya dihindari. Tinta merah adalah simbol protes atau kritik, dipakai guru yang mengoreksi pekerjaan rumah siswa. Tinta merah juga digunakan untuk menandai nama-nama penjahat yang dihukum mati dalam catatan resmi, dan untuk menulis nama mereka di batu nisan mereka. Tinta merah kadang-kadang digunakan untuk menyampaikan berita buruk, seperti seseorang meninggal atau surat perpisahan.
Dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak dapat lepas dari konsep "wajah". Kosep tersebut pada dasarnya setara dengan reputasi. Membangun dan mempertahankan reputasi yang baik sama dengan apa yang mereka sebut dengan "menyelamatkan wajah". Konsep wajah melekat kuat pada keseharian kehidupan masyarakat Tiongkok. Menyelamatkan wajah adalah segalanya, sejak lahir sampai menjadi dewasa. Mereka membuat keputusan untuk bersikap berdasarkan apakah mereka akan menyelamatkan wajah atau justru akan kehilangan wajah. Dengan melakukan hal-hal seperti bersikap ekstra hati-hati, rendah hati, dan sopan untuk memastikan bahwa orang-orang menyukai mereka dan mengedepankan pekerjaan terbaik mereka sehingga kita akan menghormati mereka. Apakah ini berarti bahwa mereka semua itu hanya berpura-pura, akting, tak tulus, dan sebenarnya sangat kasar? tentu saja tidak seperti itu. Mereka hanya cukup berhati-hati dalam bertindak dan menghindari kehilangan wajah.
Beberapa hal yang dianggap kasar di mata kita sebenarnya adalah perilaku normal di Tiongkok, seperti mendorong untuk masuk ke dalam bus atau metro yang penuh sesak, memanggil pelayan ke meja anda di restoran dengan suara kencang, menjawab telepon di tengah rapat di tempat kerja. Bagi mereka tindakan tersebut terasa tidak kasar sama sekali, tapi bagi kita yang masih awam dengan perilaku seperti itu akan merasa kaget bahkan ngeri.
Terkadang juga sangat sulit untuk menentukan maksud perkataan yang sungguh-sungguh atau hanya basa basi. Sebagai contoh ketika mereka meminta anda pergi ke rumah mereka atau mengatakan bahwa mereka ingin makan bersama anda lain kali, sebaiknya anda lebih memperhatikan dan jangan langsung mempercayai karena ungkapan lain kali bisa saja berarti tidak. Maka dalam ungkapan seperti “kita harus makan bersama lain kali", pada dasarnya mereka tidak sungguh-sungguh meminta anda untuk makan bersama, jadi balas saja "terima kasih" atau "aku akan datang" atau jawaban lainnya. Namun ketika mereka mengatakan berulang-ulang itu berarti mereka bersungguh-sungguh karena benar-benar ingin menjalin hubungan lebih erat.
Jika anda diundang pada suatu acara atau pertemuan penting maka usahakan datanglah tepat waktu karena mereka akan mengapresiasi. Saat ini mereka lebih memperhatikan ketepatan waktu, meskipun beberapa dari mereka masih punya kebiasaan jam karet, namun itu lebih pada karakter pribadi dan bukan pada situasi formal seperti pekerjaan profesional. Keterlambatan anda tentu akan dianggap mengganggu jalannya kegiatan, sehingga jika anda terlambat buatlah alasan yang masuk akal dan benar-benar anda alami.
Pada saat acara minum bersama, ketika mereka mengatakan langsung bahwa mereka tidak minum, itu berarti mereka tidak ingin minum dengan anda. Sebagian dari mereka menolak minum dengan mengatakan mereka memiliki alergi terhadap alkohol. Anda juga dapat mengatakan langsung jika anda memang tidak minum. Namun dalam agenda pertemuan bisnis tentu lebih sulit untuk menghindar dan lebih baik hindari ungkapan menolak minum secara langsung. Temukan alasan lain atau isi gelas anda dengan minuman non alkohol. Acara minum pada pertemuan bisnis terasa lebih mengintimidasi daripada minum pada acara keluarga. Selain itu, tidak melayani minum dengan tulus dianggap tidak menghormati perjanjian bisnis.
Dalam suatu komunikasi tentang ajakan minum, jika mereka mengatakan tidak mampu minum atau hanya mampu minum sedikit itu berarti mereka hebat dalam minum atau bahkan pecandu alkohol. Mereka hanya berpura-pura tidak mampu minum. Jangan sekali-kali meremehkan kemampuan minum mereka, apalagi untuk lelaki tua, bahkan jika mereka adalah orang Tiongkok utara yang beriklim lebih dingin daripada wilayah selatan. Arak 闷倒驴 (mèn dào lǘ ) ‘keledai mabuk’ khas provinsi Mongolia Dalam berkadar alkohol 65% atau lebih. Sebaliknya, jika seseorang memberi tahu anda bahwa ia mampu minum banyak, jangan percaya itu karena biasanya itu berarti mereka tidak mampu atau dengan kata lain satu dua tegukan sudah mabuk. Ketika orang-mereka bersedia menunjukkan kepada anda bagaimana mereka terlihat ketika mabuk, itu berarti anda adalah termasuk teman baik mereka.
Ketika anda melihat sosial media dan menemukan seseorang mengatakan bahwa mereka berasal dari daratan Tiongkok dan mengklaim bahwa mereka mendukung protes Hong Kong atau pemerintah Tsai Ing Wen di Taiwan, maka jangan pernah percaya bahwa ini adalah kata-kata yang keluar dari ucapan orang Tiongkok daratan. Karena mereka hampir tidak terlalu membanggakan asal mereka dari Tiongkok daratan. Ketika ditanya mereka akan mengatakan seperti "aku dari Fujian" atau "aku dari Beijing". Sebenarnya tidak banyak orang Tiongkok daratan yang menyatakan pendapatnya secara terbuka tentang politik dalam negeri. Oleh karena itu, bagi kita yang mendiskusikan politik seperti sarapan sehari-hari tidak akan membuat mereka terlalu tertarik. Bagi mereka tempat pariwisata cenderung lebih menarik daripada tema politik.
Memahami bagaimana mereka berperilaku tidaklah rumit, namun karena kesan pertama kali kurang memuaskan atau terpengaruh pendapat orang lain yang menghambat kita untuk mengetahui lebih mendalam. Media tentu berperan besar dalam mempersepsikan sesuatu, terlebih media barat yang selalu mempersepsikan mereka dengan membandingkan standar moral dan kesopanan barat yang berbeda. Kita mendengar beberapa pendapat dari orang lain terhadap mereka yang bisa dipercaya, namun juga ada pendapat yang kurang tepat. Beberapa hal tentang kesopanan perilaku dan bagaimana sebaiknya kita merespon yang diuraikan di atas akan sedikit membantu demi lancarnya komunikasi antar masyarakat beda bangsa.
#MasyarakatTiongkok #SosialTiongkok #PolitikTiongkok #MasyarakatChina #MasyarakatChina #BudayaTiongkok #ArtikelChina